Sabtu, 10 Maret 2018

MODEL PEMBELAJARAN - LEARNING CYCLE 7E


1.      Model Pembelajaran Learning Cycle
a.      Pengertian Model Pembelajaran Learning Cycle
       Dalam sebuah Jurnal Euclid Trowbridge & Bybee (1996) mengatakan bahwa  Learning Cycle (daur belajar) merupakan model pembelajaran sains yang berbasis konstruktivistik. Model ini dikembangkan oleh J. Myron Atkin, Robert Karplus dan Kelompok SCIS (Science Curriculum Improvement Study), di Universitas California, Berkeley, Amerika Serikat sejak tahun 1970-an”.
       Pada awalnya Learning Cycle dikembangkan ke dalam 3 fase pembelajaran, yaitu fase Exploration, fase Invention, dan fase Discovery, yang kemudian istilahnya diganti menjadi Exploration, Concept Introduction dan Concept Application. Ketiga tahapan tersebut terus mengalami perkembangan, Lawson (dalam Maswatu, 2013:14)  mengemukakan bahwa “ada tiga tahapan dalam siklus belajar yaitu eksplorasi (exploration), menjelaskan (explanation), dan memperluas (elaboration/extention), yang dikenal dengan Learning Cycle 3E “.
a)      Eksplorasi (exploration)
      Pada tahap eksplorasi pembelajar diberi kesempatan untuk memanfaatkan panca inderanya semaksimal mungkin dalam berinteraksi dengan lingkungan. Dari kegiatan ini diharapkan muncul pertanyaan-pertanyaan yang mengarah berkembangnya pemikiran tingkat tinggi yang diawali dengan kata-kata mengapa dan bagaimana, Munculnya pertanyaan tersebut sekaligus menjadi indikator kesiapan siswa menuju fase berikutnya. Sementara pada fase ini guru berperan untuk menjawab pertanyaan siswa, memberikan pertanyaan untuk membimbing siswa mengamati dan melibatkan siswa melakukan proses sains dan mengasah keterampilan berpikir, memberikan petunjuk agar eksplorasi tetap berlangsung. Dengan kata lain dalam fase ini guru memberikan pertanyaan yang bersifat divergen.
b)      Menjelaskan (explanation)
       Pada fase ini diharapkan terjadi proses menuju keseimbangan antara konsep-konsep  yang telah dimiliki siswa dengan konsep-konsep baru yang dipelajari pada fase ini siswa diharuskan menelaah sumber pustaka dan berdiskusi. Pada tahap ini siswa mengenal istilah-istilah  yang berkaitan dengan konsep-konsep baru yang sedang dipelajari. Sedangkan dalam fase ini guru berperan membimbing siswa berpikir sehingga pemaham konsep yang diajarkan ditemukan secara kooperatif. Dalam fase ini guru memberikan pertanyaan yang bersifat konvergen.
c)      Memperluas (elaboration/extention)
       Pada fase ini siswa  diajak menerapkan pemahaman konsep yang telah dipelajari dengan pemahaman sebelumnya agar pemahaman dan penguasaan konsep siswa menjadi lebih mendalam, untuk melakukan hal tersebut dapat melalui kegiatan seperti kegiatan memecahkan masalah (problem solving).
dari ketiga tahapan tersebut dapat digambarkan kedalam diagram alur pembelajaran sebagai berikut,

Gambar 2.1 Tahap Penerapan Model Siklus Belajar
(Sumber: Sani, 2013)

       Selanjutnya model ini mengalami perkembangan menjadi Learning Cycle 5E (Engage, Explore, Explain, Elaborate, and Evaluate)  sampai pada tahun 2003, Eisenkraft mengembangkan model Learning Cycle menjadi Learning Cycle 7E (Elicit, Engage, Explore, Explain, Elaborate, Evaluate, and Extend). Eisenkraft (dalam Wahyuni, 2013:4) memberikan penjelasan singkat mengenai gagasannya terhadap pengembangan model Learning Cycel, yaitu tahap Elicit dan Engage, guru berusaha mendatangkan pengetahuan awal serta membangkitkan keingintahuan siswa tentang materi yang akan dipelajari. Tahap Explore dan Explain memungkinkan siswa membangun pengetahuannya sendiri dan menjelaskan kembali konsep yang telah mereka peroleh. Tahap Elaborate, siswa berlatih mencari konsep. Tahap Evaluate, mengevaluasi apa saja yang telah dilaksanakan. Tahap Extend siswa memperluas konsep yang telah dipelajari dalam memecahkan masalah yang diberikan. 
       Menurut Fajaroh (dalam Maswatu, 2013:13) Learning Cycle adalah “suatu model pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centere) yang merupakan rangkaian tahap-tahap  kegiatan yang diorganisasi sedemikian rupa sehingga siswa dapat menguasai kompetensi yang harus dicapai dalam pembelajaran dengan berperan aktif ”. Learning Cycle patut dikedepankan karena sesuai dengan teori belajar Piaget. Ciri khas model pembelajaran ini adalah setiap siswa secara individu belajar materi pembelajaran yang telah dipersiapkan  oleh guru. kemudian hasil belajar individual dibawa ke kelompo-kelompok untuk didiskusikan oleh anggota kelompok dan semua anggota kelompok bertanggungjawab secara bersama-sama atas keseluruhan jawaban.
b.      Pengertian Model Pembelajaran Learning Cycle 7E
       Model pembelajaran Learning Cycle  terus mengalami perkembangan, perkembangan  ini terjadi dikarenakan kadang model pembelajaran harus dapat diubah untuk mempertahankan nilai setelah informasi baru, wawasan baru dan pengetahuan yang baru disusun dengan kata lain perubahan tersebut dapat dikatakan sebagai upaya  inovasi dalam pembelajaran, hingga pada tahun 2003 Eisenkraft  mengembangkan Learning Cycle 5E menjadi 7 tahapan. Menurut Baybee (dalam Laelasari, Subroto & Ikhsan, 2014:85) dengan kesuksesan siklus belajar 5E dan instruksional yang meneliti tentang bagaimana orang belajar dari penelitian mendengar dan mengembangkan kurikulum yang menuntut bahwa model 5E dapat diperluas lagi menjadi model 7E.  Berikut disajikan diagram perubahan model pembelajaran Learning Cycle 5E ke Learning Cycle 7E,




Gambar 2.2 Perubahan Tahapan Learning Cycle 5E menjadi 7E (Sumber: Eisenkraft, 2003)
       Berdasarkan Gambar 2.2 Perubahan yang terjadi pada tahapan Learning Cycle 5E menjadi Learning Cycle 7E terjadi pada fase Engage jadi dua  tahapan yaitu  Elicit dan Engage, sedangkan pada tahapan Elaborate dan Evaluate berubah menjadi tiga tahap yaitu  menjadi  ElaborateEvaluate dan Extend.  Aktivitas siswa belajar dalam Learning Cycle 7E dapat memberikan keuntungan kepada siswa diantaranya dapat meningkatkan ketertarikan siswa dalam belajar. Learning Cycle 7E juga dapat membantu siswa memperoleh pengetahuan baru oleh dirinya sendiri. Sanjaya (dalam Windiarti, 2014:20) mengemukakan bahwa, “pengetahuan yang dikonstruksi sendiri oleh siswa akan menjadi pengetahuan yang bermakna, sedangkan pengetahuan yang hanya diperoleh melalui proses pemberitahuan tidak akan menjadi pengetahuan bermakna. Pengetahuan tersebut hanya untuk diingat sementara setelah itu dilupakan”. Aktivitas dalam Learning Cycle 7E lebih banyak dilakukan oleh siswa sehingga siswa menjadi lebih aktif dalam pembelajaran. Menurut Eisenkraft (dalam Windiarti, 2014:21) tahapan–tahapan  model pembelajaran Learning Cycle 7E dapat dijelaskan sebagai berikut:
1)      Elicit (mendatangkan pengetahuan awal siswa)
       Merupakan fase untuk mengetahui sampai dimana pengetahuan awal siswa terhadap pelajaran yang akan dipelajari dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang merangsang pengetahuan awal siswa agar timbul respon dari pemikiran siswa serta menimbulkan kepenasaran tentang  jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh guru. Fase ini dimulai dengan pertanyaan mendasar yang berhubungan dengan pelajaran yang akan dipelajari dengan mengambil contoh yang mudah yang diketahui siswa seperti kejadian sehari-hari yang secara umum memang terjadi.
2)      Engage (ide, rencana pembelajaran dan pengalaman)
        Merupakan fase dimana siswa dan guru akan saling memberikan informasi dan pengalaman tentang pertanyaan-pertanyaan awal tadi, memberitahukan siswa tentang ide dan rencana pembelajaran sekaligus memotivasi siswa agar lebih berminat untuk mempelajari konsep dan memperhatikan guru dalam mengajar. Fase ini dapat dilakukan dengan demonstrasi, diskusi, membaca, atau aktivitas lain yang digunakan untuk membuka pengetahuan siswa dan mengembangkan rasa keingin tahuan siswa.
3)      Explore (menyelidiki)
       Merupakan fase yang membawa siswa untuk memperoleh pengetahuan dengan pengalaman langsung yang berhubungan dengan konsep yang akan dipelajari. Siswa dapat mengobservasi, bertanya, dan menyelidiki konsep dari bahan-bahan pembelajaran yang telah disediakan sebelumnya.
4)      Explain (menjelaskan)
       Merupakan fase yang didalamnya berisi ajakan terhadap siswa untuk menjelaskan konsep-konsep dan definisi-definisi awal yang mereka dapatkan ketika fase eksplorasi. Kemudian dari definisi dan konsep yang telah ada didiskusikan sehingga pada akhirnya menuju konsep dan definisi yang lebih formal.
5)      Elaborate (menerapkan)
       Merupakan fase yang bertujuan untuk membawa siswa menjelaskan definisi-definisi, konsep-konsep, dan keterampilan-keterampilan   pada permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan contoh dari pelajaran yang dipelajari.
6)      Evaluate (menilai)
       Merupakan fase evaluasi dari hasil pembelajaran yang telah dilakukan pada fase ini dapat digunakan berbagai strategi penilaian formal dan informal. Guru diharapkan secara terus menerus dapat mengobservasi dan memperhatikan siswa terhadap kemampuan dan keterampilannya untuk menilai tingkat pengetahuan dan atau kemampuannya, kemudian melihat perubahan pemikiran siswa terhadap pemikiran awalnya.
7)      Extend (memperluas)
       Merupakan fase yang bertujuan untuk berpikir, mencari menemukan dan menjelaskan contoh penerapan konsep yang telah dipelajari bahkan kegiatan ini dapat merangsang siswa untuk mencari hubungan konsep yang mereka pelajari dengan konsep lain yang sudah atau belum mereka pelajari.
       Dari ketujuh tahap pembelajaran Learning Cycle 7E dapat dibuat diagram alur pembelajarannya, sebagai berikut:

 


Gambar 2.3 Tahapan Pembelajaran  Learning Cycle 7E
(Sumber: Bentley, Ebert & Ebert (dalam Laelasari, Subroto,  
& Ikhsan, 2014:85))
  

c. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran
Learning Cycle 7E

1)      Kelebihan
a)      Meningkatkan motivasi belajar karena siswa dilibatkan secara aktifdalam proses pembelajaran
b)      Siswa dapat menerima pengalaman dan dimengerti oleh orang lain
c)      Siswa mampu menghubungkan potensi individu yang berhasil dan berguna, kreatif, bertanggungjawab, mengaktualisasikan, dan mengoptimalkan dirinya terhadap perubahan yang terjadi
d)     Pembelajaran menjadi lebih bermakna
2)      Kekurangan
a)      Evektifitas pembelajaran rendah jika guru kurang menguasai materi dan langkah-langkah pembelajaran
b)      Menuntut kesungguhan dan kreativitas guru dalam merancang dan melaksanakan proses pembelajaran
c)      Memerlukan pengelolaan kelas yang lebih terencana dan terorganisasi
d)     Memerlukan waktu dan tenaga yang lebih banyak dalam menyusun rencana dan melaksanakan pembelajaran

1 komentar:

  1. Maaf kak klau bs diberikan sumbernya ya??
    saya cari itu juga gk nemu papernya. hehhe

    BalasHapus

Kisi-Kisi Tes Kemampuan Koneksi Matematis Siswa

KISI – KISI INSTRUMEN PENELITIAN SEKOLAH                             : KELAS                                   : MATERI     ...