Kemampuan
Koneksi Matematis
Matematika memuat berbagai jenis kemampuan
yang menuntut siswa untuk menguasainya, salah satu dari sekian banyak kemampuan
matematika tersebut adalah kemampuan koneksi matematika. Koneksi dengan kata
lain dapat diartikan sebagai keterkaitan, dalam hal ini koneksi matematika
dapat diartikan sebagai keterkaitan antara konsep-konsep matematika secara
internal yaitu berhubungan dengan matematika itu sendiri ataupun keterkaitan
secara eksternal, yaitu matematika dengan bidang lain, baik bidang studi lain
maupun dengan kehidupan sehari-hari. Seperti pernyataan Ruspiani (dalam Permana
& Sumarmo, 2007:117) “Pada hakekatnya, Matematika
sebagai ilmu yang terstruktur dan sistimatik mengandung arti bahwa konsep dan
prinsip dalam Matematika adalah saling berkaitan antara satu dengan lainnya”.
NCTM (dalam Sugiharti, 2008:14) mengemukakan bahwa “salah satu standar
kurikulum adalah koneksi matematika yang bertujuan untuk pembentukan persepsi
siswa, dengan cara melihat matematika sebagai bagian terintegrasi dalam
kehidupan”.
Lebih lanjut NCTM
mengemukakan bahwa tujuan diberikannya koneksi matematika kepada siswa sekolah
menengah (IX–XII) adalah:
1) Memperluas
wawasan pengetahuan siswa
2) Memandang
matematika sebagai satu kesatuan, dan bukan sebagai materi yang berdiri sendiri
3) Mengenali
relevansi dan manfaat matematika baik si sekolah maupun diluar sekolah
Bruner
(dalam Ruseffendi, 2006:152) menyatakan:
Dalam matematika setiap konsep itu
berkaitan dengan konsep lain. begitu pula antara yang lainnya misalnya antara
dalil dan dalil, antara teori dan teori, antara topik dengan topik, antara
cabang matematika (aljabar dan geometri misalnya). Oleh karena itu agar siswa
dalam belajar matematika lebih berhasil siswa harus lebih banyak diberi
kesempatan untuk melihat kaitan – kaitan itu.
Hakikatnya Pembelajaran matematika
mengikuti metode spiral. Artinya dalam memperkenalkan suatu konsep atau bahan
yang masih baru perlu memperhatikan konsep atau bahan yang telah dipelajari
siswa sebelumnya. Bahan yang baru selalu dikaitkan dengan bahan yang baru
dipelajari, dan sekaligus untuk mengingatkannya kembali. Hal ini sejalan dengan
pernyataan Suherman, dkk (2000:65) yang menyatakan:
Pembelajaran
matematika mengikuti metoda spiral. Artinya dalam setiap memperkenalkan suatu konsep atau bahan yang
baru perlu memperhatikan konsep atau bahan yang telah dipelajari siswa
sebelumnya. Bahan yang baru selalu dikaitkan dengan bahan yang telah
dipelajari, dan sekaligus untuk mengingatkannya kembali.
Dengan memperhatikan beberapa pendapat
diatas maka setidaknya dapat disimpulkan mengenai tujuan dan manfaat dari
koneksi matematika adalah sebagai berikut,
Tujuan
koneksi matematika antara lain :
1) Siswa mengenal dan menggunakan keterkaitan antara
ide-ide matematika
2) Siswa
mampu memahami ide-ide matematika yang saling berkaitan
3) Siswa
mampu membangun pengetahuan yang koheren
4) Siswa
mampu mengenal dan menerapkan matematika dalam konteks diluar matematika.
Manfaat
koneksi matematika yaitu :
1) Suatu
topik dapat diciptakan dengan topik lain, dengan cara mengembangkan lebih
lanjut atau menggunakan pada topik lain, misalnya : bilangan dapat digunakan
dalam pengukuran panjang sehingga panjang dua buah benda atau lebih dapat
dijumlahkan
2) Topik-topik
pada bidang kajian lain dapat disusun berdasarkan teori matematika tertentu,
misalnya: matematika ekonomi atau matematika teknik
3) Koneksi
atau keterkaitan matematika dalam kehidupan sehari-hari dapat berbentuk
pemecahan masalah sehari-hari matematika.
Pada setiap pembelajaran baik itu dalam
pembelajaran matematika maupun dalam disiplin ilmu lain untuk menentukan adanya
peningkatan suatu kemampuan tentunya dibutuhkan indikator-indikator tertentu
yang memungkinkan dapat dicapainya tujuan tersebut. Sumarmo (2005:7)
berpendapat:
kemampuan
koneksi matematis siswa dapat dilihat dari indikator-indikator
berikut: (1) mengenali representasi ekuivalen dari konsep yang sama; (2)
mengenali hubungan prosedur matematika suatu representasi keprosedur representasi
yang ekuivalen; (3) menggunakan dan menilai keterkaitan antar topik matematika
dan keterkaitan diluar matematika; dan (4) menggunakan matematika dalam
kehidupan sehari-hari.
Sejalan dengan pendapat Sumarmo, NCTM
(Ulep dkk. 2000:291) menguraikan
indikator koneksi matematika yaitu:
1)
Saling menghubungkan berbagai representasi dari konsep-konsep
suatu prosedur
2) Menyadari antar topik dalam
matematika
3)
Menggunakan matematika dalam kehidupan sehari-hari
4)
Menggunakan ide-ide matematika untuk menggunakan ide-ide
matematika lain lebih jauh
5) Menyadari representasi yang
ekuivalen dari konsep yang sama
Secara singkat dari lima indikator, NCTM
kemudian mengklasifikasikan koneksi matematika secara umum menjadi tiga macam,
yaitu:
1) Koneksi
antar topik matematika
Koneksi antar topik matematika dapat di
artikan sebagai hubungan antara satu topik dengan topik matematika lainnya
dalam matematika setiap pembelajarannya mengenal istilah prasyarat yang artinya
sebelum siswa mempelajari materri atau topik baru ada syarat yang harus
dimiliki siswa yaitu materi atau topik sebelumnya yang telah dipelejari.
Suherman (dalam Sholihah, 2012:24) konsep-konsep matematika tersusun secara
hirarkis, terstruktur logis dan sistematis mulai dari konsep yang paling
sederhana sampai pada konsep yang paling kompleks. Dalam matematika terdapat
materi prasayarat sehingga dengan sendirinya antar materi saling berkaitan.
Oleh karena itu koneksi antar topik matematika ini dapat membantu siswa untuk
menyelesaikan masalah matematika yang saling berkaitan.
2) Koneksi
dengan disiplin ilmu lain
Sebagai pembelajaran yang terintegritas
dengan baik matematika memiliki pengaruh dalam setiap pebelajaran dibidang lain
seperti kimia, fisika, biologi, bahasa dan lain sebagainya yang dapat
dipastikan setiap disiplin ilmu lain pasti menggunakan matematika dalam
pembelajaranya. Shelkirk (dalam Yusepa, 2002:29) mengemukakan bahwa matematika
bukan hanya bermanfaat di luar sekolah, namun juga bermanfaat dalam
keterpakainnya dengan mata pelajaran lain. jadi penerapan ilmu matematika
dengan disiplin ilmu lain tidak terbatas pada ilmu eksak saja, tetapi bisa
dalam disiplin ilmu selain ilmu eksak.
3) Koneksi
matematika dengan dunia nyata
Ruterford dan Ahlgren (dalam Yusepa,
2002:29) mengemukakan bahwa matematika bermanfaat dalam aplikasi bisnis,
industri, musik sejarah, politik, olahraga, kedokteran, pertanian, teknik,
pengetahuan sosial dan pengetahuan alam. Dalam
bidang teknik matematika digunakan seperti teknik informatika atau komputer
menggunakan konsep bilangan basis, teknik industri atau mesin matematika
digunakan untuk menentukan ketelitian suatu alat ukur atau perkakas yang
digunakan. Pada saat pembelajaran soal cerita yang menjadi salah satu
pembelajaran matematika biasanya merupakan suatu bentuk koneksi matematika
terhadap kehidupan sehari-hari, seperti pengajaran bangun datar yang
dihubungkan dengan penentuan banyaknya ubin yang diperlukan dalam pemasangan
keramik lantai rumah, selain itu seperti penentuan harga barang yang sejatinya
menggunakan perhitungan sistem persamaan linear baik satu variabel maupun
beberapa variabel tergantung topik yang sedang dipelajari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar