Sabtu, 10 Maret 2018

KOMPETENSI MATEMATIS - Kemampuan Koneksi Matematis


  Kemampuan Koneksi Matematis
        Matematika memuat berbagai jenis kemampuan yang menuntut siswa untuk menguasainya, salah satu dari sekian banyak kemampuan matematika tersebut adalah kemampuan koneksi matematika. Koneksi dengan kata lain dapat diartikan sebagai keterkaitan, dalam hal ini koneksi matematika dapat diartikan sebagai keterkaitan antara konsep-konsep matematika secara internal yaitu berhubungan dengan matematika itu sendiri ataupun keterkaitan secara eksternal, yaitu matematika dengan bidang lain, baik bidang studi lain maupun dengan kehidupan sehari-hari. Seperti pernyataan Ruspiani (dalam Permana & Sumarmo, 2007:117) “Pada hakekatnya, Matematika sebagai ilmu yang terstruktur dan sistimatik mengandung arti bahwa konsep dan prinsip dalam Matematika adalah saling berkaitan antara satu dengan lainnya”. NCTM (dalam Sugiharti, 2008:14) mengemukakan bahwa “salah satu standar kurikulum adalah koneksi matematika yang bertujuan untuk pembentukan persepsi siswa, dengan cara melihat matematika sebagai bagian terintegrasi dalam kehidupan”.
Lebih lanjut NCTM mengemukakan bahwa tujuan diberikannya koneksi matematika kepada siswa sekolah menengah (IX–XII) adalah:
1)      Memperluas wawasan pengetahuan siswa
2)      Memandang matematika sebagai satu kesatuan, dan bukan sebagai materi yang berdiri sendiri
3)      Mengenali relevansi dan manfaat matematika baik si sekolah maupun diluar sekolah
Bruner (dalam Ruseffendi, 2006:152) menyatakan:
Dalam matematika setiap konsep itu berkaitan dengan konsep lain. begitu pula antara yang lainnya misalnya antara dalil dan dalil, antara teori dan teori, antara topik dengan topik, antara cabang matematika (aljabar dan geometri misalnya). Oleh karena itu agar siswa dalam belajar matematika lebih berhasil siswa harus lebih banyak diberi kesempatan untuk melihat kaitan – kaitan itu.

       Hakikatnya Pembelajaran matematika mengikuti metode spiral. Artinya dalam memperkenalkan suatu konsep atau bahan yang masih baru perlu memperhatikan konsep atau bahan yang telah dipelajari siswa sebelumnya. Bahan yang baru selalu dikaitkan dengan bahan yang baru dipelajari, dan sekaligus untuk mengingatkannya kembali. Hal ini sejalan dengan pernyataan Suherman, dkk (2000:65) yang menyatakan:
Pembelajaran matematika mengikuti metoda spiral. Artinya dalam setiap   memperkenalkan suatu konsep atau bahan yang baru perlu memperhatikan konsep atau bahan yang telah dipelajari siswa sebelumnya. Bahan yang baru selalu dikaitkan dengan bahan yang telah dipelajari, dan sekaligus untuk mengingatkannya kembali.
       Dengan memperhatikan beberapa pendapat diatas maka setidaknya dapat disimpulkan mengenai tujuan dan manfaat dari koneksi matematika adalah sebagai berikut,
Tujuan koneksi matematika antara lain :
1)      Siswa  mengenal dan menggunakan keterkaitan antara ide-ide matematika
2)      Siswa mampu memahami ide-ide matematika yang saling berkaitan
3)      Siswa mampu membangun pengetahuan yang koheren
4)      Siswa mampu mengenal dan menerapkan matematika dalam konteks diluar matematika.
Manfaat koneksi matematika yaitu :
1)      Suatu topik dapat diciptakan dengan topik lain, dengan cara mengembangkan lebih lanjut atau menggunakan pada topik lain, misalnya : bilangan dapat digunakan dalam pengukuran panjang sehingga panjang dua buah benda atau lebih dapat dijumlahkan
2)      Topik-topik pada bidang kajian lain dapat disusun berdasarkan teori matematika tertentu, misalnya: matematika ekonomi atau matematika teknik
3)      Koneksi atau keterkaitan matematika dalam kehidupan sehari-hari dapat berbentuk pemecahan masalah sehari-hari matematika.

       Pada setiap pembelajaran baik itu dalam pembelajaran matematika maupun dalam disiplin ilmu lain untuk menentukan adanya peningkatan suatu kemampuan tentunya dibutuhkan indikator-indikator tertentu yang memungkinkan dapat dicapainya tujuan tersebut. Sumarmo (2005:7) berpendapat:
kemampuan koneksi matematis siswa dapat dilihat dari indikator-indikator berikut: (1) mengenali representasi ekuivalen dari konsep yang sama; (2) mengenali hubungan prosedur matematika suatu representasi keprosedur representasi yang ekuivalen; (3) menggunakan dan menilai keterkaitan antar topik matematika dan keterkaitan diluar matematika; dan (4) menggunakan matematika dalam kehidupan sehari-hari.
Sejalan dengan pendapat Sumarmo, NCTM (Ulep dkk. 2000:291) menguraikan  indikator koneksi matematika yaitu:
1)      Saling menghubungkan berbagai representasi dari konsep-konsep suatu prosedur
2)      Menyadari antar topik dalam matematika
3)      Menggunakan matematika dalam kehidupan sehari-hari
4)      Menggunakan ide-ide matematika untuk menggunakan ide-ide matematika lain lebih jauh
5)      Menyadari representasi yang ekuivalen dari konsep yang sama
       Secara singkat dari lima indikator, NCTM kemudian mengklasifikasikan koneksi matematika secara umum menjadi tiga macam, yaitu:
1)      Koneksi antar topik matematika
       Koneksi antar topik matematika dapat di artikan sebagai hubungan antara satu topik dengan topik matematika lainnya dalam matematika setiap pembelajarannya mengenal istilah prasyarat yang artinya sebelum siswa mempelajari materri atau topik baru ada syarat yang harus dimiliki siswa yaitu materi atau topik sebelumnya yang telah dipelejari. Suherman (dalam Sholihah, 2012:24) konsep-konsep matematika tersusun secara hirarkis, terstruktur logis dan sistematis mulai dari konsep yang paling sederhana sampai pada konsep yang paling kompleks. Dalam matematika terdapat materi prasayarat sehingga dengan sendirinya antar materi saling berkaitan. Oleh karena itu koneksi antar topik matematika ini dapat membantu siswa untuk menyelesaikan masalah matematika yang saling berkaitan.
2)      Koneksi dengan disiplin ilmu lain
       Sebagai pembelajaran yang terintegritas dengan baik matematika memiliki pengaruh dalam setiap pebelajaran dibidang lain seperti kimia, fisika, biologi, bahasa dan lain sebagainya yang dapat dipastikan setiap disiplin ilmu lain pasti menggunakan matematika dalam pembelajaranya. Shelkirk (dalam Yusepa, 2002:29) mengemukakan bahwa matematika bukan hanya bermanfaat di luar sekolah, namun juga bermanfaat dalam keterpakainnya dengan mata pelajaran lain. jadi penerapan ilmu matematika dengan disiplin ilmu lain tidak terbatas pada ilmu eksak saja, tetapi bisa dalam disiplin ilmu selain ilmu eksak.
3)      Koneksi matematika dengan dunia nyata
       Ruterford dan Ahlgren (dalam Yusepa, 2002:29) mengemukakan bahwa matematika bermanfaat dalam aplikasi bisnis, industri, musik sejarah, politik, olahraga, kedokteran, pertanian, teknik, pengetahuan sosial dan pengetahuan alam. Dalam bidang teknik matematika digunakan seperti teknik informatika atau komputer menggunakan konsep bilangan basis, teknik industri atau mesin matematika digunakan untuk menentukan ketelitian suatu alat ukur atau perkakas yang digunakan. Pada saat pembelajaran soal cerita yang menjadi salah satu pembelajaran matematika biasanya merupakan suatu bentuk koneksi matematika terhadap kehidupan sehari-hari, seperti pengajaran bangun datar yang dihubungkan dengan penentuan banyaknya ubin yang diperlukan dalam pemasangan keramik lantai rumah, selain itu seperti penentuan harga barang yang sejatinya menggunakan perhitungan sistem persamaan linear baik satu variabel maupun beberapa variabel tergantung topik yang sedang dipelajari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kisi-Kisi Tes Kemampuan Koneksi Matematis Siswa

KISI – KISI INSTRUMEN PENELITIAN SEKOLAH                             : KELAS                                   : MATERI     ...