1.
Model
Pembelajaran Learning Cycle
a.
Pengertian
Model Pembelajaran Learning Cycle
Dalam
sebuah Jurnal Euclid Trowbridge & Bybee (1996)
mengatakan bahwa “Learning Cycle (daur
belajar) merupakan model pembelajaran sains yang berbasis konstruktivistik.
Model ini dikembangkan oleh J. Myron Atkin, Robert Karplus dan Kelompok SCIS (Science
Curriculum Improvement Study), di Universitas California, Berkeley, Amerika
Serikat sejak tahun 1970-an”.
Pada
awalnya Learning Cycle dikembangkan ke dalam 3 fase pembelajaran, yaitu
fase Exploration, fase Invention, dan fase Discovery, yang
kemudian istilahnya diganti menjadi Exploration, Concept Introduction
dan Concept Application. Ketiga tahapan tersebut terus
mengalami perkembangan, Lawson (dalam Maswatu, 2013:14) mengemukakan bahwa “ada tiga tahapan dalam
siklus belajar yaitu eksplorasi (exploration), menjelaskan (explanation),
dan memperluas (elaboration/extention), yang dikenal dengan Learning
Cycle 3E “.
a)
Eksplorasi (exploration)
Pada tahap eksplorasi pembelajar diberi
kesempatan untuk memanfaatkan panca inderanya semaksimal mungkin dalam
berinteraksi dengan lingkungan. Dari kegiatan ini diharapkan muncul pertanyaan-pertanyaan
yang mengarah berkembangnya pemikiran tingkat tinggi yang diawali dengan kata-kata
mengapa dan bagaimana, Munculnya pertanyaan tersebut sekaligus menjadi
indikator kesiapan siswa menuju fase berikutnya. Sementara pada fase ini guru
berperan untuk menjawab pertanyaan siswa, memberikan pertanyaan untuk
membimbing siswa mengamati dan melibatkan siswa melakukan proses sains dan
mengasah keterampilan berpikir, memberikan petunjuk agar eksplorasi tetap
berlangsung. Dengan kata lain dalam fase ini guru memberikan pertanyaan yang
bersifat divergen.
b)
Menjelaskan (explanation)
Pada fase ini diharapkan terjadi proses
menuju keseimbangan antara konsep-konsep
yang telah dimiliki siswa dengan konsep-konsep baru yang dipelajari pada
fase ini siswa diharuskan menelaah sumber pustaka dan berdiskusi. Pada tahap
ini siswa mengenal istilah-istilah
yang berkaitan dengan konsep-konsep baru yang sedang dipelajari.
Sedangkan dalam fase ini guru berperan membimbing siswa berpikir sehingga
pemaham konsep yang diajarkan ditemukan secara kooperatif. Dalam fase ini guru
memberikan pertanyaan yang bersifat konvergen.
c)
Memperluas (elaboration/extention)
Pada
fase ini siswa diajak menerapkan
pemahaman konsep yang telah dipelajari dengan pemahaman sebelumnya agar
pemahaman dan penguasaan konsep siswa menjadi lebih mendalam, untuk melakukan
hal tersebut dapat melalui kegiatan seperti kegiatan memecahkan masalah (problem
solving).
dari ketiga
tahapan tersebut dapat digambarkan kedalam diagram alur pembelajaran sebagai
berikut,
Gambar 2.1 Tahap
Penerapan Model Siklus Belajar
(Sumber:
Sani, 2013)
Selanjutnya model ini
mengalami perkembangan menjadi Learning Cycle 5E (Engage, Explore,
Explain, Elaborate, and Evaluate) sampai pada tahun 2003, Eisenkraft mengembangkan
model Learning Cycle menjadi Learning Cycle
7E (Elicit,
Engage,
Explore,
Explain,
Elaborate, Evaluate,
and Extend). Eisenkraft (dalam Wahyuni, 2013:4)
memberikan penjelasan singkat mengenai gagasannya terhadap pengembangan model Learning Cycel, yaitu tahap Elicit dan Engage, guru berusaha mendatangkan pengetahuan awal serta membangkitkan
keingintahuan siswa tentang materi yang akan dipelajari. Tahap Explore dan Explain memungkinkan siswa membangun pengetahuannya sendiri dan
menjelaskan kembali konsep yang telah mereka peroleh. Tahap Elaborate, siswa berlatih mencari
konsep. Tahap Evaluate, mengevaluasi
apa saja yang telah dilaksanakan. Tahap Extend
siswa memperluas konsep yang telah dipelajari dalam memecahkan masalah yang
diberikan.
Menurut
Fajaroh (dalam Maswatu, 2013:13) Learning Cycle adalah “suatu model
pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centere) yang merupakan
rangkaian tahap-tahap kegiatan yang
diorganisasi sedemikian rupa sehingga siswa dapat menguasai kompetensi yang
harus dicapai dalam pembelajaran dengan berperan aktif ”. Learning Cycle patut dikedepankan karena sesuai dengan teori
belajar Piaget. Ciri khas model pembelajaran ini adalah setiap siswa secara
individu belajar materi pembelajaran yang telah dipersiapkan oleh guru. kemudian hasil belajar individual dibawa
ke kelompo-kelompok untuk didiskusikan oleh anggota kelompok dan semua anggota
kelompok bertanggungjawab secara bersama-sama atas keseluruhan jawaban.
b.
Pengertian
Model Pembelajaran Learning Cycle 7E
Model pembelajaran Learning
Cycle terus mengalami perkembangan, perkembangan ini terjadi dikarenakan kadang model
pembelajaran harus dapat diubah untuk mempertahankan nilai setelah informasi
baru, wawasan baru dan pengetahuan yang baru disusun dengan kata lain perubahan
tersebut dapat dikatakan sebagai upaya
inovasi dalam pembelajaran, hingga pada tahun 2003 Eisenkraft mengembangkan Learning Cycle 5E menjadi
7 tahapan. Menurut Baybee (dalam Laelasari, Subroto & Ikhsan, 2014:85)
dengan kesuksesan siklus belajar 5E
dan instruksional yang meneliti tentang bagaimana orang belajar dari penelitian
mendengar dan mengembangkan kurikulum yang menuntut bahwa model 5E dapat diperluas lagi menjadi model 7E.
Berikut disajikan diagram perubahan model pembelajaran Learning Cycle 5E ke Learning Cycle 7E,
Gambar 2.2 Perubahan Tahapan Learning Cycle 5E menjadi
7E (Sumber: Eisenkraft, 2003)
Berdasarkan Gambar 2.2 Perubahan yang
terjadi pada tahapan Learning Cycle 5E menjadi Learning
Cycle 7E terjadi pada fase Engage jadi dua tahapan yaitu Elicit dan Engage,
sedangkan pada tahapan Elaborate dan Evaluate berubah menjadi tiga tahap yaitu menjadi Elaborate, Evaluate dan Extend. Aktivitas siswa belajar dalam Learning Cycle 7E dapat memberikan
keuntungan kepada siswa diantaranya dapat meningkatkan ketertarikan siswa dalam
belajar. Learning Cycle 7E juga
dapat membantu siswa memperoleh pengetahuan baru oleh dirinya sendiri. Sanjaya
(dalam Windiarti, 2014:20) mengemukakan bahwa, “pengetahuan yang dikonstruksi
sendiri oleh siswa akan menjadi pengetahuan yang bermakna, sedangkan
pengetahuan yang hanya diperoleh melalui proses pemberitahuan tidak akan
menjadi pengetahuan bermakna. Pengetahuan tersebut hanya untuk diingat
sementara setelah itu dilupakan”. Aktivitas dalam Learning Cycle 7E lebih
banyak dilakukan oleh siswa sehingga siswa menjadi lebih aktif dalam
pembelajaran. Menurut Eisenkraft (dalam Windiarti, 2014:21) tahapan–tahapan
model pembelajaran Learning Cycle
7E dapat dijelaskan sebagai berikut:
1)
Elicit (mendatangkan
pengetahuan awal siswa)
Merupakan
fase untuk mengetahui sampai dimana pengetahuan awal siswa terhadap pelajaran
yang akan dipelajari dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang merangsang
pengetahuan awal siswa agar timbul respon dari pemikiran siswa serta
menimbulkan kepenasaran tentang jawaban
dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh guru. Fase ini dimulai dengan
pertanyaan mendasar yang berhubungan dengan pelajaran yang akan dipelajari
dengan mengambil contoh yang mudah yang diketahui siswa seperti kejadian sehari-hari
yang secara umum memang terjadi.
2) Engage (ide,
rencana pembelajaran dan pengalaman)
Merupakan fase dimana siswa dan guru akan
saling memberikan informasi dan pengalaman tentang pertanyaan-pertanyaan awal
tadi, memberitahukan siswa tentang ide dan rencana pembelajaran sekaligus
memotivasi siswa agar lebih berminat untuk mempelajari konsep dan memperhatikan
guru dalam mengajar. Fase ini dapat dilakukan dengan demonstrasi, diskusi,
membaca, atau aktivitas lain yang digunakan untuk membuka pengetahuan siswa dan
mengembangkan rasa keingin tahuan siswa.
3) Explore (menyelidiki)
Merupakan
fase yang membawa siswa untuk memperoleh pengetahuan dengan pengalaman langsung
yang berhubungan dengan konsep yang akan dipelajari. Siswa dapat mengobservasi,
bertanya, dan menyelidiki konsep dari bahan-bahan pembelajaran yang telah disediakan
sebelumnya.
4) Explain (menjelaskan)
Merupakan fase yang didalamnya berisi
ajakan terhadap siswa untuk menjelaskan konsep-konsep dan definisi-definisi
awal yang mereka dapatkan ketika fase eksplorasi. Kemudian dari definisi
dan konsep yang telah ada didiskusikan sehingga pada akhirnya menuju konsep dan
definisi yang lebih formal.
5) Elaborate (menerapkan)
Merupakan
fase yang bertujuan untuk membawa siswa menjelaskan definisi-definisi, konsep-konsep,
dan keterampilan-keterampilan pada
permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan contoh dari pelajaran yang
dipelajari.
6) Evaluate (menilai)
Merupakan
fase evaluasi dari hasil pembelajaran yang telah dilakukan pada fase ini dapat
digunakan berbagai strategi penilaian formal dan informal. Guru diharapkan
secara terus menerus dapat mengobservasi dan memperhatikan siswa terhadap
kemampuan dan keterampilannya untuk menilai tingkat pengetahuan dan atau
kemampuannya, kemudian melihat perubahan pemikiran siswa terhadap pemikiran
awalnya.
7) Extend (memperluas)
Merupakan
fase yang bertujuan untuk berpikir, mencari menemukan dan menjelaskan contoh
penerapan konsep yang telah dipelajari bahkan kegiatan ini dapat merangsang
siswa untuk mencari hubungan konsep yang mereka pelajari dengan konsep lain
yang sudah atau belum mereka pelajari.
Dari ketujuh tahap pembelajaran Learning Cycle 7E dapat dibuat diagram
alur pembelajarannya, sebagai berikut:
Gambar 2.3 Tahapan Pembelajaran Learning
Cycle 7E
(Sumber: Bentley, Ebert & Ebert
(dalam Laelasari, Subroto,
& Ikhsan, 2014:85))
c. Kelebihan dan Kekurangan Model
Pembelajaran
Learning Cycle 7E
1) Kelebihan
a)
Meningkatkan motivasi
belajar karena siswa dilibatkan secara aktifdalam proses pembelajaran
b)
Siswa dapat menerima
pengalaman dan dimengerti oleh orang lain
c)
Siswa mampu
menghubungkan potensi individu yang berhasil dan berguna, kreatif,
bertanggungjawab, mengaktualisasikan, dan mengoptimalkan dirinya terhadap
perubahan yang terjadi
d)
Pembelajaran menjadi
lebih bermakna
2) Kekurangan
a)
Evektifitas pembelajaran
rendah jika guru kurang menguasai materi dan langkah-langkah pembelajaran
b)
Menuntut kesungguhan
dan kreativitas guru dalam merancang dan melaksanakan proses pembelajaran
c)
Memerlukan pengelolaan
kelas yang lebih terencana dan terorganisasi
d)
Memerlukan waktu dan
tenaga yang lebih banyak dalam menyusun rencana dan melaksanakan pembelajaran